Monday, 23 November 2015

transformer wiring configuration's



transformer wiring configuration's

lilitan motor 3 phase




lilitan motor 3 phase 12 alur

menghitung pemakaian genset


Mesin-mesin Industri dan Transportasi yang menggunakan Solar sangat dominan karena bahan bakar Solar itu sendiri terhadap jenis mesin yang menggunakan Solar memiliki kinerja dan kekuatan atau tenaga yang timbul sangat baik dan bagus dibandingkan dengan mesin dengan konsumsi bensin berikut adalah cara cepat mengetahui berapa konsumsi solar untuk Generator Set (Genset) yang anda miliki tanpa perlu melihat flow meter per jamnya sebagai berikut :
k = 0.21 (faktor ketetapan konsumsi solar per kilowatt per jam)
P = Daya Genset (KVA=KiloVoltAmpere)
t = waktu ( jam)
Rumus : 0.21 x P x t
Misalkan : Daya Genset X adalah 100KVA, dilakukan pemanasan selama 1 jam, Berapa solar yang dibutuhkan per jam nya?
Jawabannya adalah : 0.21 x 100 x 1 = 21
Adalah 21 liter perjam solar yang dikonsumsi Genset X
Demikian semoga bermanfaat.

Sunday, 22 November 2015

ACB (Air Circuit Breaker)

ACB (Air Circuit Breaker) ACB adalah salah satu komponen dalam sistem distribusi daya yang menghubungkan Sumber Power/listrik dengan equipment consumer yang bisa kita sebut dengan LOAD. Berikut adalah sistem operasi pada ACB; MN/UVR/UVT = UNDER VOLTAGE RELEASE Sistim Operasi: Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerjamenarik togle mekaniknya, sehingga ACB/MCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)/Open (OFF) tanpa ada hambatan. Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekan/mengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bilaposisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACB/MCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ON/OFF baiksecara Auto maupun Manual bila UVT terpasang. XF = CLOSING RELEASE Sistim Operasi : Bila diisi tegangan maka akan bekerja menekan/mendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan Close/ON (pemasangan pararel dengantombol mekanik ON), Setelah ACB/MCCB ON/Close maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar toggle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFF/ Open, ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satucable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah Close/ON, sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi. MX = SHUNT TRIP Sistim Operasi : Sistim kerja persis sama dengan biasanya barangnya juga sama/satu macam. Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya. Fungsi MX adalah untuk membuka ACB/Open, pada saat diisi tegangan, coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACB/MCCB akan OFF/Open. Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB. Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbuka/open contact pada saat CB Off/Open. Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ON/Close. OF/SD = AUXILIARY CONTACT Sistim Operasi : Hanya berupa Switch ON/OFF NO (Normally Open/kondisi normal terbuka/lepas), NC (Normally Close/kondisi normal berhubungan/sambung) dan C (Common/ basis yang bisa dihubungkan dengan NO/ NC) SDE = AUXILIARY TRIP Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja/ posisi switch berubah akibat terjadinya Trip Overload/OverCurrent/Fault lainnya. Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault/ semacamnya maka motor ACB/MCCB, MN,MX,XF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset. MCH = GEAR MOTOR/MOTOR MECHANISM Sistim Operasi : Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open). Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya, maka motor tidak akan bekerja lagi. Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCB/ACB setelah melakukan reset/ Energize, maka motor akan berhenti sendiri, tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO, sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk Closing/ Open ACB/ MCCB melalui XF/MX.

menghitung kebutuhan capacitor bank


Kebutuhan kapasitor (Qc) dapat ditentukan dengan berbagai cara, antara lain : 1. Metode perhitungan Kebutuhan unit kapasitor dapat ditentukan dengan rumusan berikut : Qc = P (tan phi awal - tan phi target) dimana : P = daya aktif (kW) Qc = unit kapasitor yang dibutuhkan (kVAR) Besarnya (tan phi awal - tan phi target) dapat dilihat pada tabel konversi halaman 9-... Contoh 1 : Diketahui bahwa suatu perusahaan menginginkan kompensasi faktor daya menjadi 0.98. Data-data yang dapat dihimpun adalah cos phi awal 0.7, Un = 400 VAC dan arus maksimal I yang terukur adalah 1000 A. Tentukan kapasitor yang diperlukan untuk kompensasi ini. Jawaban 1 : P = V3 x Un x I x cos phi = 1.73 x 400 x 1000 x 0.7 = 484.4 kVA Qc = P (tg phi awal - tg phi target) = 484400 x 0.82 = 397.2 kVAR ~ 400 kVAR Jadi unit kapasitor yang dibutuhkan adalah 50 kVAR x 8 step. 2. Metode kwitansi tagihan listrik Metode ini memerlukan kecermatan pencatatan jam operasi pabrik per harinya, serta membaca rincian data yang ada pada rekening listrik seperti besarnya LWBP (Luar Waktu Beban Puncak), WBP (Waktu Beban Puncak, 18.00 - 22.00) dan faktor meter. Besarnya unit kapasitor yang terpasang ditentukan oleh rumus berikut ini : Qc = {kVARh total - (tan phi target x kWh total)} / jam operasi sebulan Contoh 2 : Suatu perusahaan beroperasi penuh selama 24 jam / hari dan hari minggu libur menginginkan kompensasi energi reaktif menjadi 0.98 dengan diberikan data-data dari rekening listrik sebagai berikut :Jawaban 2 : P = {(LWBP akhir - LWBP yang lalu) + (WBP akhir - WBP yang lalu)} x faktor kali = {(9967 - 9850) + (1147-1124)} x 4000 = 560000 kWh Q = (kVARh akhir - kVARh yang lalu) x faktor kali = (6509 - 6408) x 4000 = 404000 kVARh tan phi = Q / P = 560000/404000 = 1.386 ---> cos phi = 0.58 Jam operasi = 24 jam / hari x 26 hari / sebulan = 624 jam Qc = {404000 - (0.2 x 560000)} / 624 = 468 kVAR ~ 500 kVAR Jadi unit kapasitor yang dibutuhkan adalah (50 kVAR x 2) x 5 step.

Friday, 31 July 2015

How to Calculate the Suitable Capacitor Size in Farads & kVAR for Power factor Improvement



How to Calculate the Suitable Capacitor Size in Farads & kVAR for Power factor Improvement (Easiest way ever)


Hi there! With a very important tutorial.. I hope you will find it very useful because I have already spent two days to prepare this article. I think all of those who have sent messages and mails about the topic will never ask again if they follow these simple methods to calculate the proper Size of Capacitor bank in kVAR and micro-farads for power factor correction and improvement in both single phase and three phase circuits. I think it’s too much..

Now let’s begin…

jenis-jenis panel capacitor bank

Ditinjau dari cara kerjanya, capacitor bank dibedakan menjadi 2 :


1.Fixed type, dengan memberikan beban capasitive yang tetap walaupun terdapat perubahan beban. Biasanya digunakan pada beban langsung seperti pada motor induksi. Nilai yang aman adalah 5% dari kapasitas motor, pertimbangannya adalah kondisi saat tanpa beban.


2.Automatic type, memberikan beban capasitive yang bervariasi sesuai dengan kondisi beban. Jenis panel ini dilengkapi dengan sebuah Power Factor Controller (PFC) sebagai referensi www.circutor.com . PFC akan menjaga cos phi jaringan sesuai dengan target yang ditentukan. Untuk beban yang berfluktuasi dengan cepat digunakan Static Var Compensator type (SVC) yang menggunakan Thyristor sebagai switchernya. Sedangkan untuk fluktuasi beban yang tidak terlalu cepat digunakan Dynamic Var Compensator dengan menggunakan Magnetic Contactor serta PFC relay sebagi switchernya.

Tuesday, 28 July 2015

cara menghitung/menentukan kapasitas AC (daya AC)


Kadang kita bingung, untuk menentukan kapasitas suatu AC, di brosur atau di BQ suatu pekeraan tentang AC, kadang ada 2 macam informasi yang berbeda. Kita sering menemukan kapasitas AC disebut dengan BTU/H dan juga dengan satuan PK.
BTU/hours atau BTU per jam)atau disingkat BTU/H. BTU/H singkatan dari British thermal unit per hour, satuan daya pendinginan AC yang berasal dari inggris.
PK (Paard Krcht) atau HP (horse power) yang berarti satuan tenaga kuda, yang dipergunakan dalam sistem AC merujuk pada daya kompressor AC,
Jadi sebenarnya PK bukan menunjukan kapasitas pendinginan AC. Untuk daya pendinginan AC satuannya adalah BTU/h.

Read more

Mengenal tekhnologi AC (Air Conditioning)

Disamping AC konvensional, seiring berkembangnya waktu dan adanya kemajuan teknologi, sekarang ini dikenal juga varian AC seperti: AC Low Wattage, AC Inverter dan AC VRV.

a. AC Low Wattage

Daya listrik pada AC Low Wattage sebagian besar dikonsumsi oleh kompresor AC. Teknologi watt kecil menggunakan kompresor yang lebih kecil, sehingga daya listrik lebih kecil. Dan untuk mencapai kemampuan memindahkan panas yang sama (mis : 1 pk = 9000 BTU/hour), salah satu diantaranya adalah dengan memperkuat kipas angin di outdoor unit. Jika volume udara yang ditiup lebih banyak, maka panas yang dibuang juga lebih banyak.
AC konvensional 1 pk pada umumnya memerlukan daya 800 – 880 watt. Dibandingkan AC konvensional, type Low Wattage lebih hemat listrik ± 20% dengan catatan, ada hal-hal yang harus diperhatikan :

SISTEM ELECTRICAL GEDUNG

Ruang lingkup pekerjaan elektrikal dalam suatu gedung adalah menyangkut persediaan sarana distribusi listrik tegangan rendah dari panel utama tegangan rendah (LVMDP (Low Voltage Distribution Paanel) ke panel sub distribusi hingga peralatan atau accesories.

Dalam gedung yang lebih besar lagi, ruang lingkup elektrikal dari suatu gedung juga menyangkut pengubahan tegangan menengah PLN (20ribu volt) menjadi tegangan rendah. Pada gedung ini tegangan listrik didistribusikan dari saluran tegangan menengah melalui trafo menjadi saluran tegangan rendah 3 fase R,S,T, dimana tegangan antar fase 380 volt, dan 220 pada jalur netral.

Friday, 17 April 2015

membuat panel ATS/AMF

ATS (Automatic Transfer switch), adalah alat yang berfungsi untuk memindahkan koneksi antara sumber tegangan listrik satu dengan sumber tegangan listrik lainnya secara automatis. Atau bisa juga disebut Automatic COS (Change Over Switch)
Sedangkan AMF (Automatic Main Failure), berfungsi untuk menyalakan mesin genset jika beban yang di layani kehilangan sumber energy listrik utama/PLN.
Dari penjelasan singkat tersebut dapat kita asumsikan fungsi utama ATS/AMF adalah menyalakan genset jika sumber listrik utama PLN mati. Dan menghubungkan daya/listrik dari genset terhadap beban secara otomatis.
Pada posting kali ini saya akan membagikan ilmu listrik bagaimana membuat Panel ATS/AMF sederhana dan bisa diaplikasikan pada pemakaian sehari-hari, baik dilingkungan industri/rumah.

panel forward reserved star delta


kali ini saya akan membagikan ilmu listrik motor 3 phase forward reserve star delta
Berikut rangkaian kontrol motor 3 phasa untuk reverse forward - star delta menggunakan 4 contactor dan 1 time delay relay. Rangkaian menggunakan 2 push button ON dan 1 push button OFF.

Thursday, 16 April 2015

instalasi listrik redup terang


assalamu'alaikum wr wb
pada kesempatan kali ini saya akan membagikan sebuah rangkaian instalasi listrik redup terang
langsung saja ke TKP

Wednesday, 15 April 2015

Rangkaian stepped Star-Delta/satar delta bertingkat

pada kesempatan kali ini saya akan membagikan ilmu listrik, semoga bermanfaat
Rangkaian Stepped Star-Delta digunakan untuk motor diatas 200kW, dikarenakan motor tersebut jika hanya menggunakan star-delta saja akan menurunkan tegangan jala-jala, sehingga tegangan akan drop lebih dari 5% yang mengakibatkan lampu yang menggunakan balast akan padam.

RESEP IKAN PATIN ASAM PEDAS NIKMAT

kali ini saya akan membagikan resep ikan patin asam pedas yang nikmat.
ini adalah salah satu resep kesukaan saya, ok langsung saja ke tkp








Ikan Patin asam pedas
















Bahan:

•1 lembar daun kunyit


•3 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya


•1 ruas lengkuas, memarkan


•1 batang serai, memarkan


•700 ml air


•1.000 g ikan patin, siangi


•100 g belimbing wuluh


•1 buah tomat, iris


•1 sdt garam


•2 sdm minyak goreng










Bumbu, Haluskan:


•100 g cabai merah


•5 butir bawang merah


•5 siung bawang putih


•1 ruas jari jahe, kupas kulitnya




















Cara Membuat Patin Asam Pedas:
 Panaskan minyak, tumis bumbu halus. Masukan daun kunyit, daun jeruk, lengkuas, dan serai. Aduk rata sampai bumbu harum.
 Tuang air, aduk rata, dan biarkan mendidih. Masukan ikan dan biarkan mendidih lagi.
 Masukan belimbing wuluh. Setelah ikan agak matang, kecilkan api. Beri garam dan tomat. Biarkan sebentar, lalu angkat.


sekian posting resep masakan ikan dari saya